Halaman
Patuh terhadap Keputusan Bersama
67
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 2
Bab
4
Patuh terhadap Keputusan Bersama
Peta
Konsep
Pernahkah kelas kalian mengadakan musyawarah? Misalnya
musyawarah untuk pemilihan pengurus kelas, musyawarah untuk
menentukan darmawisata, dan lain-lain? Setelah bermusyawarah kalian
akan mendapatkan hasilnya. Hasil itu menjadi keputusan bersama yang
selanjutnya dipatuhi dan dilaksanakan. Mengapa keputusan bersama
harus dipatuhi dan dilaksanakan?
Pada pelajaran bab IV ini, kalian akan belajar tentang keputusan
bersama. Kalian perlu mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama, dan
cara-cara dalam mengambil keputusan bersama. Diharapkan dengan
belajar hal tersebut kalian dapat membiasakan diri untuk membuat
keputusan bersama serta mematuhi keputusan bersama.
Keputusan
Bersama
membahas
Mengenal Keputusan Bersama
Mematuhi dan Melaksanakan
Keputusan Bersama
Cara-cara Mengambil
Keputusan Bersama
Berbagai Macam Keputusan
Bersama
Pengertian Keputusan Bersama
Keputusan Bersama di Keluarga,
Sekolah, Masyarakat, dan
Pemerintah
Cara Demokratis
Cara Tidak Demokratis
Musyawarah
Voting
68
Pendidikan Kewarganegaraan 5
Apabila kalian mengikuti kegiatan organisasi
pastilah dalam organisasi itu sering mengadakan
musyawarah.
Orang mengadakan musyawarah memang
mengharapkan mendapat keputusan atas musya-
warah itu. Keputusan itu merupakan keputusan
bersama dari orang-orang tersebut. Hasil keputusan
bersama ditaati, dipatuhi, dan dilaksanakan.
Sebelumnya simak baik-baik cerita di bawah
ini!
Pada peringatan hari kemerdekaan, sekolah
akan mengadakan berbagai macam lomba, di
antaranya lomba olahraga. Saat itu di ruang kelas
V anak-anak ramai untuk membicarakan keikut-
sertaannya dalam lomba. Ibu Salamah selaku wali
kelas V menyarankan supaya kelas ini mengikuti
lomba tersebut, tetapi dipilih saja beberapa yang
dapat dilakukan oleh anak-anak kelas V.
Untuk menanggapi saran tersebut, Andi
selaku ketua kelas mengusulkan untuk
bermusyawarah, tidak bicara sendiri-sendiri saja.
Akhirnya anak-anak setuju dan diadakanlah
musyawarah kelas.
Para siswa saling menyampaikan usul,
pendapat, dan gagasannya. Terdapat dua kelompok,
yaitu:
1.
Sebagian menginginkan mengikuti lomba kasti.
2.
Sebagian ingin mengikuti lomba tarik tambang.
Karena ada dua pendapat tersebut maka
diadakan pemungutan suara. Hasilnya, lebih
banyak anak yang memilih ikut lomba kasti.
Umumnya para siswi lebih suka lomba kasti sebab
mereka dapat ikut serta. Akhirnya keputusan
bersama kelas V menetapkan bahwa kelas akan
mengikuti lomba kasti yang diikuti oleh dua regu
yaitu regu putra dan regu putri.
A.
Mengenal tentang Keputusan Bersama
Berdasarkan
cerita di
samping, apa
saja yang
dapat kalian
teladani dan
terapkan
dalam
kehidupan
sehari-hari?
U
ji
D
iri
Patuh terhadap Keputusan Bersama
69
Pada cerita di atas, para siswa sudah
menghasilkan keputusan bersama. Apa itu keputusan
bersama? Keputusan berasal dari kata putusan yang
dapat diartikan sebagai hasil dari suatu pembicaraan
yang telah disepakati bersama atau telah disepakati
oleh orang-orang yang melakukan pembicaraan itu.
Sebelum orang-orang mendapatkan keputusan
bersama, dilakukan pembicaraan, rapat, atau
musyawarah dari orang-orang tersebut. Dalam
pembicaraan tersebut, mereka saling memberikan
ide, gagasan, pendapat atau saran-saran tentang
suatu masalah yang dihadapi. Jadi, dalam
pembicaraan tersebut ada suatu persoalan yang harus
diselesaikan atau sebuah rencana yang harus
dilakukan. Persoalan atau rencana tersebut
merupakan milik bersama bukan milik seseorang.
Dengan demikian, perlu dibicarakan, dirapatkan atau
dimusyawarahkan secara bersama pula.
Orang-orang yang bermusyarawah itu ingin
mendapatkan gagasan, ide atau pendapat yang dapat
menyelesaikan masalah. Mereka mencari dan
menentukan dari berbagai pendapat itu, suatu
pendapat yang disepakati atau yang disetujui
bersama.
Jadi dalam keputusan bersama, bukan pendapat
seseorang, dan bukan pendapat yang dipaksakan yang
menjadi kesepakatan. Akan tetapi, dalam keputusan
bersama, pendapat itu adalah pendapat yang menjadi
kesepakatan atau yang disetujui bersama di antara
orang-orang itu.
Meskipun pendapat yang diterima itu berasal
dari seseorang, tetapi setelah disepakati dan
disetujui maka itu menjadi pendapat bersama dan
keputusan bersama, bukan lagi dianggap sebagai
pendapat orang itu.
T
ahukah
K
amu
Keputusan
bersama dapat
dikatakan
sebagai hasil
kesepakatan
bersama atau
konsensus
bersama.
70
Pendidikan Kewarganegaraan 5
TT
TT
T
ugas 4.1
Berlatihlah mengemukakan pendapat tentang bagaimana cara
menjaga kebersihan kelas!
Pendapat-pendapat itu kalian tulis semua di papan tulis.
Pilih dan pilahlah pendapat-pendapat tersebut sehingga menjadi
beberapa kelompok pendapat yang sama!
Kegiatan diisi seperti dalam lembar kerja berikut:
Pendapat tentang cara menjaga kebersihan kelas
No.
Pendapat
1.
Diadakan piket kelas
2
.
...........................................................................................
3.
...........................................................................................
4.
...........................................................................................
5.
...........................................................................................
dan seterusnya.
Penyimpulan pendapat
No.
Kelompok Pendapat
Pendapat yang Muncul
1.
Kelompok pendapat I
..................................................
2
.
Kelompok pendapat II
..................................................
3.
Kelompok pendapat III
..................................................
4.
Kelompok pendapat IV
..................................................
5.
dan seterusnya
..................................................
TT
TT
T
ugas 4.2
1.
Apakah yang dimaksud keputusan bersama?
2.
Apakah pendapat seseorang dapat menjadi keputusan
bersama?
3.
Apa beda musyawarah dengan rapat?
Patuh terhadap Keputusan Bersama
71
B.
Berbagai Macam Keputusan Bersama
Berbagai macam keputusan bersama dapat kalian
temukan di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan di tingkat pemerintahan baik daerah
maupun pemerintahan pusat.
1.
Keputusan Bersama di Lingkungan Keluarga
Kalian semua memiliki keluarga dan menjadi
anggota keluarga. Meskipun ada yang termasuk
keluarga kecil dan keluarga besar. Akan tetapi,
mungkin juga ada di antara kalian yang memang
sudah tidak memiliki keluarga. Mereka ikut sanak
saudara atau ikut keluarga lain.
Pada uraian sebelumnya kalian mengetahui
bahwa keputusan bersama diambil untuk
menyelesaikan suatu masalah atau persoalan yang
sedang dihadapi bersama pula.
Di lingkungan keluarga ada banyak persoalan
yang perlu diselesaikan bersama. Para anggota
keluarga berusaha mendapat kesepakatan bersama
dari persoalan itu. Kesepakatan itu nantinya akan
menjadi keputusan bersama yang harus ditaati dan
dipatuhi.
Beberapa contoh keputusan bersama dalam
keluarga adalah sebagai berikut.
a
.
Keputusan tentang pembagian tugas-tugas
rumah.
b.
Keputusan tentang kerja bakti bersama
keluarga.
c.
Keputusan tentang uang saku untuk setiap
anggota keluarga.
d.
Keputusan tentang menu makanan, dan lain-
lain.
Berikan
contoh lain
keputusan
bersama
dalam
keluarga!
U
ji
D
iri
72
Pendidikan Kewarganegaraan 5
Mengapa harus dibuat keputusan bersama?
Sebab dengan membiasakan diri membuat keputusan
bersama, maka:
a.
Antarkeluarga akan saling terbuka dalam
berpendapat
b.
Saling menghargai pendapat.
c.
Melatih keberanian, kecerdasan, dan kreativitas.
d.
Menjadikan masalah lebih mudah diselesaikan.
2.
Keputusan Bersama di Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan tempat
pendidikan formal bagi anak-anak setelah keluarga.
Di sekolah anak-anak diperkenalkan, dididik,
ditanamkan dan dibiasakan dengan hal-hal yang baik
untuk pembentukan kepribadiannya.
Dalam lingkungan sekolah terdapat pribadi yang
bermacam-macam. Bermacam-macam pribadi inilah
yang menimbulkan adanya perbedaan latar belakang
pandangan dan pendapat di antara para siswa dalam
menghadapi masalah bersama di sekolah. Perbedaan
pandangan dan pendapat dapat menimbulkan
pertengkaran. Oleh karena itu, di sekolah para siswa
juga perlu dibiasakan dengan perihal keputusan
Gambar 4.1
Keputusan bersama
dalam menentukan tempat berlibur
bersama dapat menciptakan suasana
keluarga menjadi harmonis
Sumber:
Gatra, 27 September 2003
e.
Menjadi lebih ikhlas untuk
melaksanakan keputusan.
f.
Membuat suasana harmonis
dalam keluarga.
Lingkungan keluarga meru-
pakan lingkungan yang pertama
dan utama dalam pendidikan
anak. Sehingga keluarga yang
membiasakan diri membuat
keputusan bersama akan mempe-
ngaruhi setiap anggota keluarga.
Untuk selanjutnya mampu
menghargai dan melaksanakan
keputusan bersama di berbagai
lingkungan setelah keluarga.
Patuh terhadap Keputusan Bersama
73
bersama. Setiap siswa adalah anggota sekolah dan
mereka
berbaur dengan teman-teman sekolahnya.
Para siswa berasal dari berbagai latar belakang
agama, suku, dan ras. Akan tetapi, mereka tetap
menjadi satu dan sebagai anggota sekolah. Mereka
perlu dibiasakan untuk menghadapi masalah
bersama, saling berpendapat, menyampaikan ide dan
gagasannya masing-masing. Setelah itu perlu
membuat kesepakatan-kesepakatan untuk dijadikan
keputusan bersama.
Gambar 4.2
Rapat Komite sekolah
Sumber:
Dananews
Beberapa contoh keputusan
bersama di sekolah adalah sebagai
berikut.
a.
Keputusan bersama mengenai
kepengurusan kelas.
b.
Keputusan bersama mengenai
kepengurusan OSIS sekolah.
c.
Keputusan bersama mengenai
pembagian tugas kebersihan
kelas.
d.
Keputusan bersama mengenai
besaran uang gedung sekolah.
Untuk mengambil keputusan bersama itu, tentu
saja anggota sekolah mengadakan rapat atau
musyawarah. Dalam rapat dan musyawarah itulah
diambil kesepakatan dari berbagai pendapat yang
dikemukakan. Hal yang sudah disepakati diterima
sebagai keputusan bersama. Keputusan bersama
tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh warga
sekolah.
3.
Keputusan Bersama di Lingkungan Masyarakat
Kehidupan bermasyarakat lebih banyak
menghadapi berbagai masalah dan persoalan.
Persoalan itu membutuhkan penyelesaiannya
atau
cara-cara mengatasinya. Kehidupan bermasyarakat
adalah kehidupan bersama. Oleh karena itu,
persoalan di masyarakat pada dasarnya adalah
persoalan bersama yang membutuhkan penyelesaian
bersama pula.
74
Pendidikan Kewarganegaraan 5
Di masyarakat sering sekali diadakan berbagai
rapat atau musyawarah. Misalnya rapat tingkat RT,
rapat ibu-ibu PKK, rapat karang taruna, rapat dusun,
rapat lingkungan, rapat tingkat RW, dan rapat desa.
Rapat-rapat itu diadakan dengan maksud untuk
menyelesaikan suatu masalah yang muncul. Di
samping itu juga dijadikan sarana mempersatukan
warga. Rapat menghasilkan keputusan bersama
mengenai suatu masalah. Keputusan bersama tersebut
selanjutnya ditaati, dipatuhi, dan dilaksanakan.
Gambar 4.3
Kerja bakti membersihkan
lingkungan
Sumber:
Dokumen Penerbit
Contoh keputusan bersama di
lingkungan masyarakat adalah
sebagai berikut.
a.
Keputusan bersama tentang
kerja bakti lingkungan.
b.
Keputusan bersama tentang
besaran iuran warga.
c.
Keputusan bersama mengenai
sumbangan untuk warga yang
membutuhkan.
d.
Keputusan bersama tentang
pembagian jaga malam.
4.
Keputusan Bersama di Lingkungan Pemerintahan
Pada lingkungan pemerintahan dan kenegaraan,
banyak sekali persoalan dan permasalahan yang
dihadapi. Persoalan itu harus segera diputuskan dan
diselesaikan. Terlebih lagi persoalan yang
menyangkut hajat hidup warga negara dan
kepentingan umum. Jadi, persoalan yang dihadapi di
tingkat pemerintahan lebih banyak dan kompleks.
Patuh terhadap Keputusan Bersama
75
Dalam menghadapi berbagai macam persoalan,
para penyelenggara negara berusaha mencari dan
mendapatkan keputusan bersama. Keputusan
bersama itu nantinya menjadi keputusan
penyelenggara negara. Keputusan bersama dilakukan
dengan mengikutsertakan berbagai pihak yang
melibatkan rakyat atau para wakil rakyat.
Sumber:
Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 9
Gambar 4.4
Musyawarah dengan
mengikutsertakan para wakil rakyat
Pengambilan keputusan dilakukan secara
demokratis, sebab cara yang demokratis itu lebih
menghargai persamaan dan kebebasan. Cara yang
demokratis merupakan cara masyarakat menghargai
manusia dibandingkan cara-cara yang tidak
demokratis.
Beberapa contoh keputusan bersama di
lingkungan pemerintahan adalah sebagai berikut.
a.
Keputusan bersama mengenai hari libur
nasional.
b.
Keputusan bersama besaran tarif angkutan.
Negara kita adalah negara
demokrasi di mana kekuasaan
berada di tangan rakyat. Di negara
demokrasi, keputusan bersama
yang diambil hendaknya secara
demokratis yaitu mengikut-
sertakan rakyat serta dilakukan
dengan cara yang demokratis.
Rakyat perlu diikutsertakan
dalam pengambilan keputusan,
oleh karena kekuasaan negara ini
berasal dari rakyat, dilakukan
oleh rakyat dan diperuntukkan
untuk rakyat pula. Kalau rakyat
diikutsertakan maka mereka
merasa dihargai, merasa ikut
memiliki dan bersedia melaksana-
kan keputusan yang pada dasarnya
merupakan keputusannya sendiri.
76
Pendidikan Kewarganegaraan 5
TT
TT
T
ugas 4.3
c.
Keputusan bersama harga dasar pupuk dan
beras.
d.
Keputusan pemerintah daerah tentang Upah
Minimum Kabupaten (UMK).
Lembaga-lembaga negara yang sering terlibat
dalam pengambilan keputusan bersama adalah
lembaga MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Lembaga
negara tersebut merupakan lembaga perwakilan
rakyat. Apa yang diputuskan pada umumnya
berkenaan dengan kepentingan rakyat banyak.
1.
Catatlah macam keputusan bersama yang dihasilkan oleh
keluarga kalian selama ini!
Apakah kalian juga mematuhi keputusan itu?
Kegiatan dilakukan dengan mengisi lembar berikut.
2.
Catatlah macam keputusan bersama yang dihasilkan oleh
sekolah kalian!
Apakah kalian juga mematuhi keputusan itu?
Kegiatan dilakukan dengan mengisi lembar berikut.
No.
Bentuk Keputusan
Bersama
Tidak
Masalah/Hal/
Persoalan yang
Dihadapi
Ya
1.
2.
3.
4.
5.
Menentukan tujuan wisata
.......................................
.......................................
......................................
......................................
Ke pantai
.......................................
.......................................
.......................................
.......................................
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
Mematuhi
No.
Bentuk Keputusan
Bersama
Tidak
Masalah/Hal/
Persoalan yang
Dihadapi
Ya
1.
2.
3.
4.
5.
Memilih ketua kelas
.......................................
.......................................
......................................
......................................
Dipilih melalui
pengambilan suara
.......................................
.......................................
.......................................
.......................................
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
Mematuhi
Patuh terhadap Keputusan Bersama
77
3.
Catatlah macam keputusan bersama yang dihasilkan di
lingkungan masyarakat tempat tinggal kalian!
Apakah kalian juga mematuhi keputusan itu?
Kegiatan dilakukan dengan mengisi lembar berikut:
C.
Cara-cara dalam Mengambil Keputusan
Pada uraian sebelumnya kalian telah banyak
belajar tentang contoh-contoh keputusan bersama di
berbagai lingkungan. Keputusan bersama itu
dilakukan melalui cara-cara musyawarah dan rapat
antarwarga atau pihak-pihak yang terlibat.
Pada dasarnya, cara-cara dalam mengambil
keputusan ada dua yaitu:
1.
Cara tidak demokratis. Dilakukan melalui
paksaan, tekanan, dan kekerasan.
2.
Cara demokratis. Dilakukan melalui rapat-rapat,
musyawarah, dialog, pembicaraan bersama,
rembug nasional, diskusi, dan sebagainya.
No.
Bentuk Keputusan
Bersama
Tidak
Masalah/Hal/
Persoalan yang
Dihadapi
Ya
1.
2.
3.
4.
5.
Memilih ketua RT
.......................................
.......................................
......................................
......................................
Dipilih melalui
pungutan suara
.......................................
.......................................
.......................................
.......................................
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
.....
Mematuhi
TT
TT
T
ugas 4.4
1.
Berikan dua contoh hasil keputusan bersama di keluargamu!
2.
Berikan dua contoh hasil keputusan bersama di kelasmu!
3.
Berikan dua contoh hasil keputusan bersama yang ada di
lingkungan tempat tinggalmu!
78
Pendidikan Kewarganegaraan 5
Sumber:
Ensiklopedi
Umum untuk Pelajar 8
Gambar 4.5
Robespierre,
seorang raja
absolut
cenderung
memaksakan
keputusan
1.
Pengambilan Keputusan secara Tidak Demokratis
Sebuah keputusan dapat saja diambil melalui
cara-cara kekerasan, paksaan, atau dengan tekanan
seseorang yang kuat atau sekelompok orang terhadap
orang banyak. Keputusan itu akhirnya dianggap
sebagai keputusan bersama. Tentu saja cara-cara
demikian itu tidak baik. Pengambilan keputusan
dengan cara demikian tidak demokratis.
Orang menerima dan melaksanakan keputusan
itu dengan terpaksa, tertekan, dan tidak ikhlas.
Keputusan demikian pada dasarnya bukan keputusan
bersama, tetapi keputusan individu yang dipaksakan
untuk bersama.
Pada zaman dulu banyak raja-raja yang berkuasa
mutlak dan pemimpin yang absolut menjalankan cara
ini. Rakyat negara tidak dihargai. Rakyat tidak diajak
ikut serta mengambil keputusan. Mereka hanya
diharuskan taat dan tunduk pada keputusan yang
telah dibuat si pemimpin itu.
Sekelompok orang juga dapat saja memaksakan
kehendak atau pendapatnya agar diterima sebagai
keputusan bersama. Kalau kelompok lain tidak mau
menerima maka kelompok itu diancam, ditekan
bahkan diperangi agar tunduk dan mau menerima.
Keputusan yang diperoleh melalui cara-cara
yang tidak demokratis bukanlah keputusan bersama.
Keputusan tersebut sulit untuk dipatuhi dan
dilaksanakan. Orang mematuhi dan melaksanakan
keputusan itu secara tidak ikhlas, tidak rela dan
merasa terpaksa. Keputusan demikian tidak akan
berlangsung lama karena memang tidak diterima oleh
rakyat.
2.
Pengambilan Keputusan secara Demokratis
Pengambilan keputusan yang baik adalah
pengambilan keputusan secara demokratis.
Pengambilan keputusan yang demokratis diharapkan
dapat menggantikan cara-cara pengambilan
keputusan yang tidak demokratis.
Patuh terhadap Keputusan Bersama
79
Pengambilan keputusan secara demokratis
dianggap cara yang beradab sesuai dengan keberadaan
manusia sebagai mahkluk yang beradab dan berbudi
pekerti. Pengambilan keputusan secara demokratis
lebih mementingkan cipta, rasa, dan pemikiran
manusia daripada nafsu, dan kekuatan fisik semata.
Manusia dapat saja menghasilkan keputusan
dengan cara menekankan pada nafsu dan
kemampuan fisik. Misalnya, dengan memberi
ancaman, memberi rasa ketakutan, memaksa orang
lain agar menerima, memerangi, dan memusuhi
dengan kekuatan fisik. Akan t
etapi, cara-cara
demikian bukanlah cara yang sesuai dengan pribadi
manusia yang beradab. Cara-cara demikian meniru
sifat-sifat yang dimiliki oleh binatang. Binatang
biasanya untuk menyelesaikan masalah dengan cara
berkelahi satu sama lain atau menakut-nakuti yang
lain. Apakah kalian seperti itu?
Tentu saja tidak. Kalian sebagai manusia yang
beradab tidak ingin disamakan dengan si